Pontianak, 20 September 2024
MTs. Negeri 2 Pontianak menjadi Madrasah pertama yang melaunching Baju seragam batik siswa madrasah se-Kalimantan Barat, yang nantinya seragam ini akan dipakai oleh seluruh siswa Madrasah Tsanawiyah di Kalimantan Barat pada hari kamis tanggal 19 September 2024. Sebuah momen bersejarah yang dihadiri oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Sipni, pengawas Pembina MTs kota Pontianak, para Guru, TU dan seluruh Siswa/Siswi MTs Negeri 2 Pontianak. Acara ini dirangkaikan dengan Pembukaan kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di MTs Negeri 2 Pontianak.
Seragam batik yang diperkenalkan dalam acara ini berwarna biru motif merupakan simbol kebersamaan dan identitas baru bagi seluruh siswa madrasah di Kalimantan Barat. Dalam sambutannya, Sipni menyatakan bahwa penggunaan seragam batik ini diharapkan dapat meningkatkan kebanggaan siswa terhadap budaya lokal sekaligus memupuk semangat persatuan di antara madrasah-madrasah se-Kalimantan Barat. Ia berharap seragam batik ini dapat menjadi cerminan nilai-nilai keagamaan dan budaya yang dipegang teguh oleh para siswa. Selain itu, ini merupakan upaya kami untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya lokal melalui pakaian yang dikenakan sehari-hari.
Acara ini juga menampilkan pagelaran busana batik seragam baru oleh siswa/siswi yang mengenakan baju batik seragam tersebut di depan para tamu undangan, Guru, TU dan seluruh siswa MTs negeri 2 Pontianak, yang menunjukkan beragam motif batik khas Kalimantan Barat, memperlihatkan keindahan dan keunikan budaya daerah yang tertuang dalam desain seragam.
Peluncuran seragam batik ini diharapkan menjadi awal dari integrasi budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari siswa madrasah, serta memperkuat identitas madrasah sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga melestarikan kekayaan budaya bangsa.
Dengan adanya seragam batik ini, siswa madrasah se-Kalimantan Barat diharapkan dapat lebih bangga menjadi bagian dari madrasah, serta terus mengembangkan potensi akademik dan spiritual mereka dalam bingkai budaya yang luhur. (Nur Izzaturohmah)