Pontianak, 2 September 2024
Dua siswi MTs. Negeri 2 Pontianak melakukan penelitian di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Siantan, Pontianak pada hari sabtu tanggal 31 Agustus 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Persepsi masyarakat terhadap para pemulung yang bekerja di TPA tersebut, sebagai bagian dari persiapan kompetisi karya ilmiah tingkat nasional yaitu Kompetisi Riset dan Inovasi Siswa Indonesia (KREASI) tahun 2024.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya jumlah pemulung di TPA Siantan dan bagaimana mereka seringkali dipandang negatif oleh sebagian masyarakat. Dengan judul penelitian Pemulung di TPA Siantan: Potret Kehidupan dan Upaya mengubah Persepsi Masyarakat. Siswi-siswi tersebut berupaya menggali pandangan dan sikap masyarakat lokal mengenai Interaksi sosial dan kehidupan keagamaan para pemjulung yang tinggal di sekitar TPA Siantan.
Salah satu siswi yang melakukan penelitian, Nasywa Darin Queenita kelas 9.7 menyampaikan bahwa penelitian ini penting karena pemulung sering kali dianggap sebelah mata, padahal mereka memiliki peran besar dalam proses daur ulang. “Kami ingin melihat bagaimana pandangan masyarakat terhadap para pemulung dan mengetahui bagaiman kehidupan mereka dalam interaksi dan kehidupan beragama di lingkungan masyarakat sekitar.
Proases Pengumpulan data dalam Penelitian ini dengan Observasi dan wawancara langsung dengan kepala TPA Siantan, pemulung, dan masyarakat sekitar. Dua Siswi MTs. Negeri 2 Pontianak juga melakukan survei untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti latar belakang sosial, tingkat pendidikan, serta interaksi mereka dengan pemulung.
Pembimbing sekaligus Koordinator KIR SWANDA Nur Izzaturohmah mengatakan bahwa topik yang diangkat sangat relevan dengan isu sosial yang berkembang di masyarakat. “Melalui penelitian ini, kami berharap siswa-siswi tidak hanya belajar tentang metodologi ilmiah, tetapi juga membangun kepekaan sosial mereka terhadap masalah-masalah yang ada di sekitar mereka,”
Kepala MTs. Negeri 2 Pontianak, Yuliana sangat mendukung inisiatif para siswi ini. Menurutnya, kegiatan penelitian seperti ini dapat menumbuhkan rasa cinta lingkungan sekaligus mengasah kemampuan ilmiah mereka. “Kami bangga melihat semangat dan kepedulian siswa terhadap masalah lingkungan. Semoga penelitian ini memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Dari hasil sementara penelitian, ditemukan bahwa persepsi masyarakat terhadap pemulung dalam hal interaksi sosial tidaka ada perbedaan dengan warga lain dalam hal interaksi maupun dalam kehidupan beragama mereka juga berbaur dengan masyarakat lain, bahkan kehidupan mereka lebih sejahtera karena memulung adalah pekerjaan sampingan bagi mereka. Siswi-siswi tersebut berharap hasil penelitian mereka dapat memberikan wawasan baru bagi masyarakat tentang pentingnya peran pemulung dalam pengelolaan sampah dan pengurangan dampak lingkungan.
Penelitian ini akan dipresentasikan dalam kompetisi ilmiah dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswi lain untuk lebih peduli terhadap masalah sosial dan lingkungan di sekitarnya. (Nur Izzaturohmah)