Madrasah Beriman, Bertaqwa, Hidup Sehat, dan Berprestasi

Search

MTs Negeri 2 Pontianak Tunjukkan Semangat Berbahasa di FTBI 2025

Pontianak, 09 September 2025

MTs Negeri 2 Pontianak kembali menorehkan partisipasi aktif dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tahun 2025 yang digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Festival ini menjadi wadah bagi pelajar untuk mengekspresikan kecintaan terhadap bahasa daerah, sekaligus memperkuat identitas budaya lokal. Dalam pelaksanaan tahun ini, MTsN 2 Pontianak mengirimkan sejumlah siswa terbaiknya untuk mengikuti berbagai cabang lomba, mulai dari mendongeng, bertundang, berpantun, komedi, hingga pidato berbahasa daerah.

Kepala MTsN 2 Pontianak, Edi Setiawan, S.Ag., S.Pd., menyampaikan bahwa keikutsertaan dalam FTBI bukan sekadar mengejar prestasi, tetapi juga sebagai bentuk komitmen madrasah dalam melestarikan kekayaan bahasa ibu, khususnya bahasa Melayu Pontianak. Diharapkan anak-anak tidak hanya fasih berbahasa Indonesia dan Arab, tetapi juga bangga menggunakan bahasa daerahnya dalam konteks yang bermakna.

Para peserta telah menjalani proses pembinaan intensif selama beberapa hari terakhir, dibimbing oleh guru-guru bahasa. Mereka tidak hanya dilatih secara teknis, tetapi juga diajak memahami nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam setiap karya. Salah satu peserta dalam kategori lomba mendongeng, Farrah Tischa Gwennadya Lenno Dyaan, mengangkat judul Batu Balah Batu Betangkop, yang dikemas dalam narasi berbahasa Melayu dengan gaya tutur khas Pontianak.

Meski hasil perlombaan belum diumumkan, semangat dan antusiasme para siswa tetap membara. Mereka tampil dengan percaya diri dan menunjukkan kualitas yang membanggakan di hadapan dewan juri dan peserta dari berbagai daerah. Suasana kompetisi yang hangat dan penuh apresiasi menjadi pengalaman berharga bagi seluruh delegasi MTsN 2 Pontianak.

Partisipasi dalam FTBI 2025 menjadi bukti bahwa MTsN 2 Pontianak tidak hanya unggul dalam bidang akademik dan keagamaan, tetapi juga aktif dalam pelestarian budaya. Dengan dukungan penuh dari madrasah dan orang tua, para siswa diharapkan terus mengembangkan potensi berbahasa mereka, menjadikan bahasa ibu sebagai sumber kekuatan dalam membangun karakter dan kebangsaan. (Humas MTs.N 2 Pontianak)

Scroll to Top