Madrasah Beriman, Bertaqwa, Hidup Sehat, dan Berprestasi

Search

Enam Guru Bahasa Indonesia MTs. Negeri 2 Pontianak Ikuti Bimbingan Teknis Guru Utama Bahasa Melayu

Pontianak, 23 Juni 2025 

Sebanyak enam orang guru Bahasa Indonesia dari MTs. Negeri 2 Pontianak turut ambil bagian dalam kegiatan Bimbingan Teknis Guru Utama Bahasa Melayu Tingkat SMP/MTs, yang diselenggarakan dalam rangka Revitalisasi Bahasa Daerah, khususnya Bahasa Melayu di wilayah Kalimantan Barat yang berlangsung dari tanggal 23 s.d 26 Juni 2025 di Balai Penjamin Mutu Pendididkan yang beralamat di Jalan Abdul Muis Tanjung Hulu kec. Pontianak Timur.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali bahasa daerah yang mulai tergerus perkembangan zaman. Keenam guru yang mewakili MTs. Negeri 2 Pontianak adalah Ibu Sri Suryani, M. Pd., Ibu Sudaryanti, M. Pd., Ibu Masleni, S. Pd., Ibu Nyai Siti Ruqayah, S. Pd., Ibu Kamisah, S. Pd.,  dan Bapak Rahmat, S. Pd.

Bimbingan teknis ini berlangsung selama empat hari, mulai hari senin sampai kamis tanggal 23 hingga 26 Juni 2025, dan diikuti oleh 102 peserta yang terdiri dari 69 orang Guru Bahasa Indonesia SMP dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Pontianak dan Kubu Raya serta Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Mempawah, 33 orang Guru Bahasa Indonesia MTs kota Pontianak, Kubu raya dan Kabupaten Mempawah. Adapun kriteria pengajar utama dari kalangan Guru dan pegiat bahasa yang dipilih adalah Penutur jati bahasa Melayu; Mempunyai kompetensi dasar mengajar;  Memiliki pemahaman satu di antara materi revitalisasi bahasa daerah, yakni mendongeng, pidato, tundang, pantun, menulis cerpen, dan melucu; dan Belum pernah mengikuti bimbingan teknis pengajar utama Revitalisasi Bahasa Daerah.

Kepala MTs. Negeri 2 Pontianak, Bapak H. Edi Setiawan, S. Ag., S. Pd., mengapresiasi keikutsertaan para guru dalam kegiatan ini. “Kami sangat mendukung program revitalisasi bahasa daerah ini, karena sejalan dengan visi kami dalam membentuk generasi yang tidak hanya cakap berbahasa Indonesia, tetapi juga bangga terhadap bahasa dan budaya daerahnya,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para guru dapat menjadi agen pelestari bahasa Melayu di lingkungan sekolah dan masyarakat. Mereka juga akan bertugas menyebarluaskan hasil pelatihan kepada rekan-rekan sejawat, serta mengintegrasikan materi bahasa Melayu dalam pembelajaran di kelas. (Nur Izzaturohmah)

Scroll to Top